­

Search WWW : Dinamika Wanita Modern

April 21, 2020











[not a lot, but there are some spoilers, hehehe]



Setelah tamat nonton one of hype Korean drama, CLOY, beberapa waktu lalu, aku langsung lanjut nonton sebuah drama dari stasiun tv yang sama berjudul Search : WWW. Setelah baper dan ngebucin Hyun Bin, tentunya kita perlu tontonan penetralisir biar halunya nggak berkepanjangan, ehehe.


Jadi, nyeritain soal apa sih drama dengan judul nggak biasa ini?


Drama ini menyoroti dinamika dua web portal terbesar di Korea yang selalu bersaing, Unicon dan Barro. Tema yang cukup baru, sebelumnya belum pernah diangkat di drama. Dari drama ini kita bakalan ngeh tentang kekuatan internet dan orang-orang yang menggunakannya—yang mana hampir semua orang, sampai-sampai para orang berkuasa ingin menguasainya untuk kepentingan mereka sendiri. Hal yang selama ini kita anggap biasa seperti keyword ranking (ranking kata kunci di mesin pencari) ternyata membawa dampak yang cukup signifikan. Dan ada satu kutipan yang aku suka banget dari drama ini :


Orang-orang menjadi jujur di hadapan mesin pencari


Selain premis yang fresh dan menarik, kekuatan dari drama ini juga terletak pada tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Terutama 3 tokoh wanita utama yang dari masing-masing mereka kita bisa nemuin hal-hal yang bisa kita jadikan inspirasi.


Oke, langsung aja.


Bae Ta Mi (Tammy)




Tami digambarkan sebagai sosok wanita karir berusia 38 tahun yang ambisius dan punya prinsip yang sangat kuat. Perjuangannya menegakkan keadilan di karir yang digelutinya dalam industri web portal membuatnya harus dipecat dari perusahaan yang dibelanya selama belasan tahun. Namun, hal itu membuatnya memiliki kesempatan berkarir di Barro. Ia dipilih menjadi leader dari tim khusus dengan misi utama menjadi web portal nomor 1 di Korea, mengalahkan Unicon. 


Sebagai seorang wanita dan seorang leader, sosok Tami yang diperankan Im Soo Jung ini berhasil bikin aku kagum dengan cara dia mengorganisir timnya dan mempertahankan pendapatnya dengan argumen-argumen yang masuk akal. Ia juga sering terjun langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana inovasi yang ia rancang di Barro berdampak di masyarakat. Keren, nggak?


Lalu bukan drama Korea namanya kalau nggak ada bumbu-bumbu romansa. Tami pun dikisahkan bertemu dengan seorang laki laki bernama Park Morgan di sebuah tempat bermain arcade. Morgan, laki-laki berusia 28 tahun yang kerjaannya bikin musik untuk game itu jatuh cinta pada Tami sejak pertemuan pertama.




Cerita cinta antara Morgan dan Tami, kalau boleh dibilang, adalah sedikit dari cerita cinta paling realistis yang pernah aku lihat di drakor (atau mungkin setelah nonton CLOY yang segitu bapernya, aku jadi berpendapat begini). Tapi, aku yakin pasti akan ada yang bisa relate dengan problema pasangan ini. Selain gap usia yang cukup jauh, obrolan-obrolan Morgan dan Tami ini tidak terlalu gombal. Tapi mereka berdua punya selera humor yang baik. Dan karena masing-masing punya kehidupan karir sendiri yang sama-sama bagus, mereka jadi nggak melulu ‘nempel’ di setiap adegan, which I think is good


Selain itu, idealisme Tami untuk nggak menikah bentrok dengan keinginan Morgan untuk bisa menikah dan membangun sebuah keluarga. Hal inilah yang membuat mereka maju-mundur untuk ngelanjutin hubungan. Dan sejauh yang aku tahu, problema ini juga yang sedang terjadi di masyarakat, terutama di orang-orang yang memang sudah mapan dengan kehidupan yang dijalaninya. Menikah kini sudah bukan kewajiban dan prioritas utama bagi sebagian orang.

 Cha Hyeon (Scarlett)



Lebih muda dari Tami, Hyeon yang bekerja di tim yang sama selalu hadir sebagai pemberontak yang menyangkal pendapat-pendapat Tami dengan argumen yang nggak kalah logis. Ia menyatakan kalau dia nggak bakal setuju sama apapun yang Tami usulkan. Namun bukannya tanpa alasan, Hyeon ingin dia bisa ngasih Tami gambaran soal efek samping dari segala kebijakannya.


Menjadi atlet judo saat SMA, Hyeon juga selalu digambarkan sebagai wanita tomboi yang nggak segan-segan melakukan kekerasan pada laki-laki yang melecehkannya, sampai-sampai dia punya catatan kriminal. Meski selalu terlihat though dan bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya, Cha Hyeon juga disorot dari sisi kelembutan hatinya. Gimana dia hobi nonton drama setiap pagi dan baper sama aktor utama yang akhirnya jadi pacarnya. Dan gimana manjanya doi sama pacarnya itu. 



Menurutku, karakter inilah yang punya kehidupan paling balance antara karir dan kehidupan pribadi meski ia juga punya ambisi yang kuat buat jadi CEO Barro suatu saat nanti.

       Song Ga Gyeong



Ga Gyeong merupakan karakter yang paling complicated di drama ini. Ia sejatinya sama-sama dihormati oleh Tami dan Cha Hyeon sebagai senior mereka, namun sejak diperalat oleh ibu mertuanya ia terpaksa harus meninggalkan prinsip-prinsip hidupnya dan berbuat hal-hal negatif di perusahaan tempatnya bekerja, Unicon.


Berulang kali adegan ‘peperangan batin’ Ga Gyeong di tampilkan. Meski begitu, tiap kali dikritik dan disudutkan, Ga Gyeong selalu tenang dan membalas dengan argumen yang nggak bisa dipatahkan, meski kadang itu salah. Kekuatan dan ambisinya juga menjadi salah satu daya tarik di alur cerita, meski pada akhirnya ia memutuskan untuk merelakan pekerjaannya demi bisa kembali pada prinsip yang semula dianutnya.




Sama seperti dua karakter lain, Ga Gyeong juga punya kisah cinta yang nggak kalah rumit. Menikah karena dijodohkan membuat dia dan suaminya, Oh Ji Hwan, punya hubungan yang sangat canggung. Selama periode 10 tahun pernikahan, ia juga kerap mendapat kiriman foto-foto Ji Hwan bersama wanita lain di atas meja kerjanya. Namun, siapa sangka ternyata Ji Hwan sendirilah yang mengirim foto itu agar suatu saat Ga Gyeong punya cukup bukti untuk menghancurkan ibunya yang selama ini sudah memperalatnya. Kind of dark romance, huh?


So.. itu adalah gambaran singkat tentang strong female leads yang ada di drama Search : WWW. Selain itu, masih ada beberapa alasan kenapa drama ini layak untuk diselesaikan hingga 16 episode (beberapa drama sering aku stop di tengah). Salah satunya adalah, sinematografinya yang keren dan memanjakan mata. Ga tau kenapa, tone warna di drama ini enak banget dilihat. 


Minusnya adalah, beberpa scene terkesan kelamaan dan bertele-tele. Masuk ke episode 14 juga mulai agak bosen, but still, it’s worth to watch buat mengisi waktu. Allright then, see u on the next review!





P.S : Bosen kan selama ini cuma nonton drama yang ada bromance nya? Kalo penasaran sama sister romance, ini wajib ditonton!

credit : Pinterest

You Might Also Like

0 komentar