self assurance

Oktober 03, 2019




Akhir-akhir ini, aku agak bingung sama diri sendiri. Di saat Alhamdulillah ada banyak kesempatan datang yang membuatku bisa lebih berkembang, aku malah jadi merasa insecure dan takut dengan berbagai kemungkinan yang belum tentu kejadian. Salah satu kasusnya, sejak dilantik sebagai ketua sebuah organisasi sekitar beberapa waktu lalu, aku justru merasa sedikit pressured sampai susah tidur karena mikirin berbagai kemungkinan negatif, meragukan kemampuanku sendiri. Disaat-saat seperti itu, aku mulai berkenalan dengan diri sendiri (lagi) dan mengajaknya beradaptasi.

Sampai aku tahu, ada salah satu cabang self love yang bernama self assurance.

Keyakinan terhadap diri sendiri.

Semua berangkat dari quote ini :

Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond measure. It is our light, not our darkness, that most frightens us. We ask ourselves, 'Who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous?' Actually, who are you not to be? - Marianne Williamson

Ya, bener banget. Ternyata manusia itu sering merasa rendah diri. Hal ini juga aku lihat di orang-orang sekitarku, dimana aku sebagai orang lain yang melihat mereka, merasa mereka itu mampu dan punya potensi untuk menjadi lebih hebat, tapi mereka sendiri nggak merasa deserve untuk menjadi hebat dan nyaman sama diri mereka sekarang. Semua kembali lagi ke lingkaran setan bernama zona nyaman. Sebenarnya, zona itu tetap aman untuk ditinggali, as long as you sure that everything gonna be the same for good. Tapi pada kenyataannya, sestagnan apapun kehidupan seseorang, ada saatnya dia akan mengalami guncangan, turbulensi, dan kejadian-kejadian ‘klimaks’ lain dalam hidup mereka. Saat masa itu tiba, mereka akan ditarik paksa dari zona nyaman mereka.

Bagaimana kalau belum siap?

Takdir tidak mengenal kata siap tidak siap. Karena kalau ditawari, manusia tidak akan pernah siap untuk menderita atau merasa tidak nyaman, ya nggak? Bahkan manusia sendiri punya sistem dalam otak yang berfungsi mencegah perasaan menderita/tidak nyaman (im really excited with this topic promise u I’ll write anotha post about it) Itulah kenapa penting apalagi buat millennial kayak kita nih untuk berproses keluar dari zona nyaman, mencoba hal baru, dan berkembang menjadi the best person of ourselves. Kita hidup di zaman yang sangat progresif, semua hal bisa berubah tanpa antisipasi. Beda dengan era baby boomer misalnya dimana laju teknologi masih lamban dan manusianya tidak dituntut untuk berlomba dengan zaman.

Hal-hal seperti itulah yang coba aku tanamkan dalam diri selama ini. Aku yakin beberapa tahun dari sekarang aku akan menyesal  kalau aku memilih mundur atau melaksanakan kewajiban dengan setengah-setengah just because I don’t think that I’m not good enough when the fact is I’m just scared. Takut untuk mencoba, takut untuk menjadi seperti seseorang dalam kepalaku. Seseorang yang berani, yang hebat. Nah, manusia itu emang lucu, ya. Bisa-bisanya kebanyakan dari kita punya kecenderungan untuk lebih suka celebrate keberhasilan dan kehebatan orang lain tapi kita sendiri nggak merasa pantas untuk menjadi hebat juga.

Untungnya, orang-orang terdekat juga rela memasang telinga mendengarkan keluhan yang sama setiap hari :v Dari mereka aku juga merasa bertanggungjawab atas kepercayaan mereka, oh mereka dah percaya banget nih sama aku padahal mereka tau aku nggak yakin sama diri sendiri, kalau mereka aja yakin kenapa aku enggak?


And at the end of the day, I decided to get my as* off, step forward, head up, and just.. do the best without think about it too much.


So, those advices r for u too, guys. In case ada yang pernah merasakan apa yang kurasakan kali ini, I hope you find this post and realize that.. you deserve to be great and shine like a dazzling star!


You Might Also Like

0 komentar